Mencari Peluang Usaha Baru

Thursday, March 16, 2017

Mencari Peluang Usaha Baru


MENCARI PELUANG USAHA BARU

A.    Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah suatu proses menciptakan sesuatu yang baru (kreasi baru) dan membuat sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada (inovatif).[1] Sedangkan Wirausaha adalah orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan dan peluang bisnis.[2] Jadi perlu ditegaskan kemabali bahwa Kewirausahaan dengan Wirausaha itu berbeda, meskipun dalam beberapa referensi ada yang mengatakan kedua istilah tersebut memiliki arti yang sama.
Berdasarkan diskusi kami dalam kelas, kami telah menyepakati bahwa pengertian dari Kewirausahaan adalah Kemampuan atau ilmu tentang berbisnis sedangkan Wirausaha adalah orang (Inovator) yang melakukan bisnis. Kewirausahaan ini penting bagi setiap orang untuk dipelajari dan dilaksanakan karena dapat meningkatkan kesejahteraan hidup serta mengurangi jumlah pengangguran. Penduduk yang menganggur tersebar di pedesaan dan perkotaan. Banyaknya pengangguran di pedesaan pada umumnya karena rendahnya tingkat pendidikan dan tidak mempunyai keterampilan. Sedangkan pengangguran diperkotaan didominasi oleh lulusan sarjana. Para sarjana yang menganggur karena sulit mendapatkan pekerjaan di kantor-kantor pemerintahan maupun swasta disebabkan persyaratan yang sulit dipenuhi dan bidang studi yang tidak sesuai dengan persyaratan pasar tenaga kerja.
Maka dari itu, kewirausahaan ini menjadi penting untuk dilakukan. Kegiatan kewirausahaan sangat bergam, contohnya membuat usaha baru dibidang Perdagangan seperti membuka toko pakaian, alat elektronik, maupun usaha dalam bidang pelayanan jasa seperti jasa pengantar barang, transportasi, kesehatan dan lain sebagainya.

B.     Cara Melihat Kebutuhahn Masyarakat[3]
Dalam hakekatnya sebagai mahluk sosial manusia memiliki kebutuhan dasar yang harus dipenuhi untuk menjalankan kesehariannya, kebutuhan dasar manusia adalah unsur-unsur yang dibutuhkan manusia dalam menjaga keseimbangan baik secara fisiologis dan psikologis yang bertujuan untuk mempertahankan hidup. Dalam keseharian manusia memiliki tiga kebutuhan dasar utama yang harus terpenuhi yaitu, kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang harus/wajib terpenuhi, artinya apabila kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, maka manusia akan mengalami kesulitan dalam hidupnya. Menurut ILO (Internasional Labour Organization) bahwa kebutuhan primer dalam fisik minim masyarakat, berkaitan dengan kecukupan kebutuhan pokok setiap masyarakat, baik masyarakat mampu maupun masyarakat yang kurang mampu. Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang sifatnya melengkapi kebutuhan primer dan kebutuhan ini baru terpenuhi setelah kebutuhan primer terpenuhi. Kebutuhan tersier timbul setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi. Pada umumnya, kebutuhan tersier ini disebut kebutuhan mewah, karena pemenuhan kebutuhannya tertuju pada barang-barang mewah yang hanya dilakukan oleh-orang yang berpenghasilan tinggi.
Haris dan Andika (2002) mengemukakan beberapa macam kebutuhan pokok manusia untuk bisa hidup wajar, yaitu :
·         Kebutuhan pangan atau kebutuhan akan makanan.
·         Kebutuhan sandang atau pakaian.
·         Kebutuhan papan atau tempat berteduh.
·         Kebutuhan pendidikan untuk menjadi manusia bermoral dan berbudaya.

Kebutuhan tersebut diatas merupakan kebutuhan primer yang harus dipenuhi untuk dapat hidup wajar. Kenapa pendidikan termasuk dalam kebutuhan primer karena pendidikan termasuk jalan utama untuk memenuhi kebutuhan paling mendasar dan utama manusia tanpa mengenyam pendidikan manusia akan kesulitan untuk memenuhi segala kebutuhan dasarnya untuk bertahan hidup.  Kebutuhan lain seperti kebutuhan akan perabot rumah tangga, meja, kursi, lemari, alat alat dapur, radio, televisi dan aneka kebutuhan lainnya, disebut sebagai kebutuhan sekunder atau kebutuhan pelengkap yang ditambahkan sesuai dengan peningkatan pendapatan. Sedangkan kebutuhan tersier seperti kendaraan pribadi, komputer\laptop, ponsel dsb dapat terwujud jika kebutuhan primer dan sekunder telah terpenuhi, karena kebutuhan tersier hanyalah kebutuhan tambahan yang akan timbul apabila kebutuhan primer dan sekunder telah terpenuhi.

C.    Jenis-Jenis Usaha Yang Dapat Dilakukan
Peluang usaha yang paling mudah dilihat dan dijalankan adalah peluang usaha yang menawarkan kebutuhan dasar manusia atau masyarakat pada umumnya. Usaha tersebut jelas akan diminati karena pada dasarnya manusia atau masyarakat memang membutuhkannya. Berikut beberapa contoh peluang usaha berdasarkan kebutuhan manusia:
1.      Kuliner

Usaha kuliner saat ini adalah usaha yang paling banyak dijalankan dan paling mudah mendatangkan pelanggan. Hanya dengan konsep yang unik dan harga terjangkau sudah bisa menjadikan usaha kuliner sangat diminati oleh pelanggan terutama kalangan muda karena mereka merupakan target pasar yang paling mudah dan paling banyak menggemari konsep kuliner yang unik dengan harga terjangkau. Misalkan usaha kafe, dengan mengusung konsep yang unik serta harga yang terjangkau para kaum muda ini akan dengan mudah beramai-ramai mendatangi usaha kuliner. Jangan menganggap remeh hal ini karena lebih dari 50% jumlah penduduk di Indonesia terdiri dari anak muda, tidak perlu modal usaha yang besar untuk menjalankan usaha ini, namun hanya perlu kreatifitas yang dapat diterima oleh kaum muda. Ditambah sekarang ada media sosial yang dapat dimanfaatkan sebagai wadah promosi dan iklan secara gratis cukup posting tentang usaha di Facebook, Instagram, Path maka iklan dan promosi tersebut akan menyebar dan banyak yang akan penasaran dengan usaha.[4]
2.      Jasa
Usaha jasa saat ini mulai banyak berkembang dan dapat ditemukan dengan mudah dimana-mana, masyarakat mulai sadar bahwa usaha jasa banyak diminati dan termasuk mudah untuk dikembangkan, seperti jasa laundry pakaian yang sekarang ini sangat berkembang dan banyak diminati dikawasan perkotaan. Banyak masyarakat kota yang bahkan untuk mencuci pakaian mereka sendiri tidak sempat dan tidak ada waktu yang akhirnya dijadikan celah untuk peluang usaha dibidang jasa, tidak memerlukan modal yang begitu besar untuk bisa menjalankan usaha laundry. Begitu pun dengan usaha jasa cuci kendaraan bermotor disaat cuaca ekstrim yang terkadang bisa tiba-tiba hujan dan tiba-tiba panas membuat kendaraan bermotor sering kotor dengan melihat celah tersebut kita bisa menargetkan para pemilik kendaraan bermotor yang semakin hari semakin banyak dengan membuka usaha jasa cuci kendaraan bermotor.
3.      Tehnologi
Peluang usaha dibidang tehnologi bisa menjadi celah pada saat ini karena sekarang ini banyak masyarakat yang sadar akan kegunaan tehnologi dalam kehidupan sehari-hari, misalkan usaha servis dan jual beli handphone dan laptop. Dimana saat ini banyak masyarakat yang mempunyai dan menggunakan alat elektronik tersebut. Dengan banyaknya pengguna tehnologi juga membuka peluang usaha. Misalnya apabila alat tehnologi tersebut rusak ditambah servis digaleri pabrik produk tehnologi tersebut memakan waktu yang lumayan lama, maka kita bisa membuka usaha servis ini dengan penawaran servis cepat tanpa syarat bertele-tele. Dengan demikian para pengguna tehnologi ini tidak akan khawatir jika ada kerusakan dan tidak perlu menunggu lama untuk bisa menggunakannya kembali. Begitu pun dengan usaha jual beli handphone dan laptop karena semakin banyak penggunanya otomatis pembelinya pun semakin banyak kita bisa melihat celah ini dengan membuka usaha jual beli handphone dan laptop dengan koleksi lengkap dan terbaru untuk menarik minat pelanggan.            

D.    Proses Analisa Peluang Usaha
1.      Studi kelayakan bisnis[5]
Studi kelayakan usaha adalah suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu usaha dilakuhkan dengan menguntungkan secara kontinue. Memulai usaha baru membutuhkan ketelitian dalam peramalan, perencanaan agar tingkat keberhasilan menjadi lebih besar. Tidak sedikit usaha baru yang mengalami kemajuan kemudian mengalami penurunan bahkan mengalami kebangkrutan dalam satu atau dua tahun karena berbagai sebab.
Suatu studi kelayakan yang komprehensif, sistematis, terukur seyogyanya mampu mengindentifikasi masalah dan menunjukkan cara untuk mencegah permasalaahan dan mengendalikannya. Syarat utama bagi keberhasilan usaha baru untuk masa kini dan masa depan membutuhkan: kemampuan melakuhkan prediksi dan perencanaan kondisi perubahan masa depan, pengetahuan pasar yang memadahi, produk yang kompetitif, pengelola yang mampu menjalankan fungsinya dengan baik, pengelolaan keuangan yang memadai.
Inti dari studi kelayakan bisnis ini yang harus dilakuhkan oleh usaha baru adalah melakuhkan studi kasus yang sesuai dengan ide atau gagasan yang benar. Tingginya biaya kegagalan menjadikan perlunya penelitian secara komprehensif, sistematis dan terukur.
2.      Analisis pemasaran[6]
Untuk menganalisa aspek pemasaran dibutuhkan penelitian dengan menggunakan sistem informasi pemasaran yang cukup memadai. Analisa pemasaran adalah analisa berbagai hal yang berhubungan dengan pasar, keinginan konsumen dan strategi masuk pasar. Wirausaha membutuhkan informasi dan pengetahuan tentang pasar mereka. Tujuan pemasaran adalah memenuhi kepuasan pelanggan dan terjadi hubungan pemasaran. Riset pasar adalah pengumpulan, pencatatan dan analisis secara sistematis, atas informasi yang berkaitan dengan pemasaran. Riset dapat membuat keputusan pemasaran menjadi lebih baik. Dalam analisa pasar ada beberapa komponen yang harus dicermati, antara lain :
1.      Kebutuhan dan keinginan konsumen
2.      Segmentasi pasar
3.      Siklus kehidupan produk
4.      Struktur pasar
5.      Strategi dan persaingan strategi pesaing
6.      Ukuran dan pertumbuhan pasar
7.      Laba yang dapat diperoleh
Riset pasar dapat membantu dalam hal ini antara lain:
1.      Menemukan keinginan dan kebutuhan konsumen
2.      Menemukan pasar yang menguntungkan
3.      Memilih produk yang tepat dan dapat dijual
4.      Menentukan perilaku konsumen
5.      Meningkatkan bauran dan strategi pemasaran
6.      Merencanakan sasaran pemasaran yang terukur
3.      Analisa Potensi Pasar[7]

Analisa, penentuan dan evaluasi potensi pasar dari usaha bisnis baru yang direncanakan harus dimulai dengan pengumpulan data-data yang relevan dengan pasar mengenai pelanggan potensial, motivasi kebutuhan, motivasi pembelian, kebiasaan membeli, pendapatan dan dampak perubahan dalam karakteristik produk pada potensi pasar. Riset mengenai potensi pasar bagi usaha baru ada kecenderungan melibatkan penilaian subyektif dan pribadi.
4.      Analisa persaingan[8]
Ketika wirausaha terjun kedalam bisnis akan berhadapan dengan kekuatan diluar perusahaan. Praktis semua bisnis dalam perekonomian akan menghadapi persaingan. Perusahaan tidak akan bisa bertahan jika ia tidak memberikan dan mempertahankan keuntungan persaingan seperti produk yang bermutu tinggi, pelayanan yang lebih baik, aktu penyerahan yang lebih singkat atau harga yang relatif lebih rendah. Jenis keuntungan tersebut merupakan sebab mengapa para pelanggan membeli suatu jenis barang keperusahaan tertentu.
Studi kelayakan usaha baru harus memasukkan analisa tekanan persaingan dan tindakan yang diambil oleh pesaing terhadap tekanan tersebut. Setiap usaha cenderung menghadapi berbagai jenis tekanan persaingan yang harus dikendalikan perusahaan. Wheller & Hunger (2001) mengungkapkan bahwa ada 6 tekanan persaingan yang merupakan pemicu persaingan, tekanan tersebut ialah:
1.      Persaingan langsung dari produk atau jasa yang identik dengan produk perusahaan itu pada pasar yang sama.
2.      Tekanan langsung dari barang subtitusi (pengganti).
3.      Tekanan pengusaha baru yang potensial.
4.      Tekanan kekuatan menawar pembeli.
5.      Tekanan kekuata pemasok bahan atau barang.
6.      Tekanan dari stakeholders, masyarakat, serikat pekerja.
Pendekatan prakmatis untuk menganalisa tekanan persaingan difokuskan pada hal-hal berikut.
1.      Identifikasi pesaing besar potensial.
2.      Identifikasi pembeli potensial.
3.      Identifikasi berbagai strategi dan taktik yang digunakan pesaing dan dampak potensialnya terhadap operasi usaha yang direncanakan .
4.      Identifikasi berbagai jenis kebijakan pemerintah.
5.      Identifikasi keuntungan persaingan tertentu dari usaha yang direncanakan dan pengembangan strategi yang didasarkan pada penekanan pada keuntungan tersebut.
Analisis ini akan mengetahui apakah usaha baru akan mengetahui apakah usaha baru yang direncanakan memberikan keuntungan persaingan yang memadai, sehingga mampu menghadapi tekanan persaingan dari pesaing langsung maupun tidak langsung.

E.     Kompetensi Wirausaha[9]
Selain pengetahuan dan kapabilitas, wira yang membutuhkan keterampilan dasar manajemen (basic management skill) guna mencapai kompetensi yang unggul. Kompetensi yang dibutuhkan wirausaha adalah sebagai berikut:
1.      Human relation competence
Kompetensi wirausahawan yang berhubungan dengan kemampuan menjaga, membangun, mengembangkan, hubungan baik dengan orang, serta pihak yang berkecimpung dengan aktifitas perusahaan, seperti dengan: rekan kerja, karyawan, penyalur barang, pemasok bahan, investor, kreditur, masyarakat.
2.      Technicalcompetence
Kompetensi wirausahawan yang berhubungan dengan tehnik, cara, bahan serta tenaga kerja yang menghasilkan barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan.
3.      Marketing competence
Kompetensi wirausahawan yang berkaitan dengan kemampuang wirausaha dibidang pemasaran produk. Kemampuan ini mencakup keahlian melakuhkan riset pasar, memilih strategi pemasaran, mengkombinasikan bauran pemasaran yang menguntungkan.
4.       Financial competence
Kompetensi wirausahawan dalam mengelola keuangan, terutamamencari sumber pendanaan yang paling murah, menggunakan dan menginvestasikan dana yang menguntungkan, membuat anggaran dengan tepat dan membagi laba atas keuntungan usaha dengan memuaska semua pihak yang berkepentingan.
5.      Conceptual competence
Kompetensi yang dimiliki wirausahawan yang berhubungan dengan kemampuan untuk membuat konsep kegiatan event, produk yang baik. Konsep tersebut apabila dijalankan dapat berhasil.
6.      Decision making competence
Kompetensi yang dimiliki wirausahawan yang berkaitan dengan kemampuan untuk mengambil keputusan dengan tepat. Wirausaha selalu berhubungan dengan aktivitas yang beresiko, ketidakpastian lingkungan, maka dibutuhkan keahlian dalam pengambilan kepuusan yang tepat, terukur dan menguntungkan.
7.      Time management competence
Kompetesi yang dimiliki irausahaan yang berhubungan dengan kemampuan mengatur waktu dengan efisien.  

F.     Cara Menciptakan Peluang Usaha Baru
1.      Memulai dari Cita-cita bukan Modal
Mayoritas orang yang ingin menjalankan bisnis beranggapan bahwa modal dengan jumlah yang besar adalah dasar yang paling pokok untuk disiapkan. Benarkah demikian? Tentu tidak, karena banyak usaha yang bisa dimulai tanpa harus mengeluarkan modal dengan jumlah yang  besar. Seperti perkataan Bob Sadino dalam sebuah acara Talkshow di televisi “orang ingin menjalankan bisnis usaha bingung karena tidak punya modal, dikasih modal bingung mau usaha apa, dikasih modal dan usaha binngung bagaimana memasarkan dan menjalankannya, orang yang seperti itu lebih baik mati aja (sambil tertawa)”. Dari pernyataan Bob Sadino tersebut, dapatlah di pahami bahwa dalam menjalankan usaha, bukanlah modal yang paling utama, namun yang terpenting ialah kepercayaan diri yang kuat dalam menjalankan usaha tersebut.
Kepercayaan diri yang kuat muncul karena adanya cita-cita yang besar. Seperti kisahnya Bob Sadino, beliau memulai usahanya pada tahun 70-an dengan berjualan telur kerumah-rumah dan sekarang belaiu sudah menjadi seorang wirausaha sukses dengan berbagai macam bidang usaha yang dijalankan. Cita-cita yang besar adalah dasar kesuksesan dalam menjalankan usaha.
Modal pertama yang perlu dimiliki dalam berwirausaha adalah cita-cita. Cita-cita akan mengarahkan kelak kemana bisnis kita dan cita-cita akan mengarahkan kemana kelak akan menjadi apa bisnis kita. cita-cita ibarat garis lurus yang akan menjadi panduan. Jika memiliki cita-cita, akan memudahkan langkah usaha menuju target (finish).[10]
2.      Modal ada dimana-mana
Kewirausahaan ditandai dengan kemampuan seseorang untuk terus melangkah dengan modal seadanya. Seorang wirausahawan bisa menggali modal dari pihak lain secara langsung maupun tidak langsung. Jika kewirausahaan adalah jiwa yang mampu menciptakan nilai tambah dari keterbatasan. Hakekatnya modal tidak harus dalam bentuk uang. Otak yang kreatif adalah modal utama untuk memulai bisnis. Jaringan persahabatan juga termasuk modal. Bodoh adalah modal untuk menjadi pintar, miskin adalah modal untuk menjadi kaya. Dan tidak punya modal adalah modal untuk mendapatkan modal.[11]
3.      Memilih Bentuk dan Lokasi Usaha
Banyak orang mengira dalam memulai usaha yang menjadi pertimbangan utama adalah produk yang paling menguntungkan dan paling kecil resiko kerugiannya. Sebagai contoh, ketika ikan Louhan menjadi sangat diminati oleh masyarakat dan mempunyai harga jual yang tinggi di masanya. Banyak orang berbondong-bondong menjalankan usaha jual beli Louhan. Dan pada akhirnya harga ikan louhan turun karena banyaknya orang yang menjual Louhan.
Beberapa langkah yang dapat diambil untuk memulai bisnis: [12]
a.       Carilah sesuatu yang menyenangkan anda, misalkan pendidikan, makanan, pariwisata dll.
b.      Memilih bisnis yang menyenangkan dengan pasar yang benar-benar bagus.
c.       Carilah informasi tentang pesaing anda.
4.      Kreatifitas dan Inovasi
Inspirasi diawali dengan pola pikir kreatif yang kuat dan semakin kuat pola kreatifnya maka semakin berkualitas kreatifitas yang dihasilkan. Kreatifitas berbeda dengan inovasi. Dalam dunia kewirausahaan, kewirausahaan adalah penemuan ide dan gagasan baru, sedangkan inovasi merujuk kepada bagaimana menggunakan ide dan gagasan baru tersebut sehingga dapat mrnghasilkan uang.[13]
5.      Strategi Menemukan Peluang Usaha
Kemampuan wirausaha adalah mencermati peluang usaha dan memanfaatkan kemampuan berfikir kreatif dan inovatif. Apabila kita jeli mengamati lingkungan sekitar, terdapat berbagai peluang usaha baru, diantaranya:[14]
a.       Produk yang sudah ada
Produk yang sudah ada dipasaran bisa dijadikan sumber gagasan untuk berwirausaha dengan jalan meniru produk tersebut. Baik berupa produk baru yang saat ini masih diminati, ataupun produk lama yang pernah diminati. Selain produk yang berhasil dipasaran, sumber gagasan lain adalah produk yang gagal di pasaran dengan cara mengembangkannya dan mencari informasi  terkait penyebab kegagalan produk tersebut. Yang perlu diperhatikan adalah masalah hak paten produk tersebut.
b.      Pameran Dagang
Pameran dagang pada umumnya dimanfaatkan oleh pengusaha untuk menginformasikan produk-produk barunya. Kita dapat mencari ide dengan melihat produk-produk tersebut. Selain itu kita dapat mencari peluang kerja sama dengan pemilik produk untuk memasarkan produk mereka.
c.       Lembaga Pemerintah
Ada banyak lembaga pemerintahanyang memiliki tugas membantu menginformasikan berbagai hal tentang produk dan dunia usaha. Kita bisa mencari peluang usaha dengan mencari informasi ke lembaga-lembaga tersebut termasuk juga bekerjasama dalam mengembangkan usaha yang tengah kita jalankan.
d.      Lembaga Pendidikan
Misalnya Perguruan Tinggi memiliki misi tidak hanya mengembangkan pendidikan dan pengajaran tetapi juga mengembangkan penelitian dan kegiatan pengabdian masyarakat. Dengan membaca hasil penelitian tersebut kita dapat menemukan ide berkaitan dengan produk yang akan kita jalankan.
e.       Media Informasi
Media informasi seperti buku, koran, majalah, dan internet merupakan sumber informasi yang juga dapat kita manfaatkan. Apalagi saat ini meningkatnya perhatian pada dunia kewirausahaan banyak media yang menyediakan kolom atau rubrik khusus bahkan sepenuhnya membahas tentang kewirausahaan.



[1] Sudrajat, Kiat Menentaskan Pengangguran dan Kemiskinan melalui Wirausaha, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), hlm. 28.
[2] Ibid., hlm. 26.
[3] Flinsia Debora Wurangian, Daisy Engka dan Jacline Sumual, Jurnal tentang Analisis Pola Konsumsi Mahasiswa Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Sam Ratulangi Yang Kost Di Kota Manado, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Sam Ratulangi Manado.
[4] Ganis Rumpoko, 6 Peluang Usaha yang Paling Cocok kamu Buka jika Ingin Menyasar Anak Mud, .2015, diakses dari http;//www.hipwee.com/sukses/6-peluang-usaha-yang-paling-cocok-kamu-buka-jika-menyasar-anak-muda/ pada tanggal 1 Maret 2017 Pukul 19:00 WIB
[5] Heru Kristanto, Kewirausahaan (Entrepreneurship): Pendekatan Managemen dan Praktik, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), hlm. 81-83.
[6] Ibid., hlm. 84.
[7] Ibid., hlm. 85-88.
[8] Ibid., hlm. 94-96.
[9] Ibid., hlm. 41-42.
[10] Bambang Suharno, Langkah Jitu: Memulai Bisnis dari Nol, (Jakarta: penebar Swadaya, 2008), hlm. 17-18.
[11] Ibid., hlm. 16.
[12] Ibid., hlm. 25.
[13] Ari Fadiati dan Dedi Purwana, Menjadi Wirausaha Sukses, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 38.
[14] Ibid., hlm. 43-44.

0 comments :

Post a Comment